Rumah di Kompleks Satwika Permai,
Jatiasih, Bekasi, ini awalnya hanya dibeli sebagai investasi saja. Sang
pemilik malah tinggal di rumah kontrakan di daerah Cipete. Namun,
lama-kelamaan biaya perawatan dan biaya-biaya tak terduga lainnya
membuat Surya Sinar Saputra Maha dan Artyasti memutuskan untuk
menempatinya sendiri. Surya dan Tyas—panggilan akrab pasangan
ini—membeli rumah tersebut tahun 2000 setelah mereka menikah. Namun,
rumah ini tak langsung ditempati karena letaknya yang lumayan jauh dari
tempat kerja Tyas.
Rumah ini pun akhirnya hanya dikontrakkan saja,
bahkan sampai 2 kali ganti pengontrak. Namun, setelah sekian lama
dikontrakkan, keluarga muda ini akhirnya memutuskan menempati sendiri
rumah mereka. Terlebih, sudah dibangun jalan tol yang memudahkan Tyas
pergi ke kantor. Sebelum ditempati, mereka pun mendaulat Tutut
Sedyastuti, sang adik yang kebetulan arsitek, untuk merenovasi rumah
tersebut sehingga jumlah ruang yang dibutuhkan tercukupi. Biaya terbatas
yang dimiliki oleh pasangan muda ini tak membuat Tutut mati kutu.
Desainnya disesuaikan dengan budget sang kakak, tapi tetap bisa membuat
rumah ini tumbuh kelak.
Menghemat Biaya Renovasi memang
merupakan faktor penentu yang cukup penting saat merenovasi rumah.
Kadang kita harus mengalah untuk tidak mendapatkan desain rumah sama
persis seperti yang kita inginkan karena terbentur masalah biaya.
Seperti halnya yang dihadapi oleh Surya dan Tyas ini.Pasangan ini merasa
bahwa ruangan yang ada di rumah standar yang mereka beli tak akan bisa
mencukupi kebutuhan keluarga mereka. Awalnya mereka ingin membuat rumah
mereka menjadi dua lantai agar tersedia ruangan saat jumlah angota
keluarga mereka semakin bertambah nantinya. Sayangnya, biaya yang mereka
miliki saat itu tidak mencukupi untuk membuat rumah mereka langsung
menjadi dua lantai.
Tutut sang adik yang diserahi tugas
untuk merancang ulang rumah ini pun akhirnya mengusulkan untuk membuat
plafon yang tinggi untuk mengakali budget yang ada. Alhasil, renovasi
yang dilakukan pada bulan Agustus-November 2005 lalu, hanya memakan
biaya sebesar 40 juta.
Ruangan yang dibutuhkan oleh Surya dan
Tyas adalah dapur, ruang makan, kamar tidur, gudang, kamar mandi, dan
tempat cuci. Untuk mendapatkan seluruh ruangan ini ada dua pilihan,
yaitu meningkatkan rumah dengan masih menyisakan sedikit tanah sebagai
area “pernapasan”, atau dengan menghabiskan seluruh tanah yang ada. Dari
kedua pilihan ini, tentu saja yang pertama sudah tak mungkin lagi,
karena biaya yang mepet. Oleh karena itu akhirnya diputuskan untuk
menghabiskan lahan yang ada untuk mendapatkan semua ruangan tadi. Namun
konsekuensi yang timbul adalah hawa panas di dalam rumah.Karena itu,
Tutut memutuskan untuk membuat plafon yang tinggi untuk mengatasi
masalah sirkulasi udara. Tinggi plafon terendah adalah 6 m, sedangkan
plafon tertinggi adalah 8 m. Pembuatan plafon tinggi ini jauh lebih
murah dibanding biaya meningkat rumah. Ini karena tidak diperlukan
pembuatan kolom-kolom struktur untuk menopang ruangan-ruangan di lantai
dua Selain itu dengan plafon yang tinggi ini, kelak saat melakukan
renovasi berikutnya, Surya dan Tyas tak perlu lagi membongkar rumah,
Mereka cukup membuat lantai dak untuk memisahkan lantai 1 dan 2. Ruangan
yang saat ini terdapat di lantai dua hanyalah gudang dan ruang cuci.
Kedua ruang ini tak memerlukan banyak penyekat. Untuk menghemat ruang
pula, tangga yang digunakan adalah tangga putar yang tidak memakan
banyak tempat. Tak Perlu Lampu Sampai SoreSelain masalah pengudaraan,
ada masalah lain yang akan muncul bila tanah yang ada dihabiskan untuk
bangunan. Masalah tersebut adalah masalah pencahayaan alami. Pencahayaan
alami ini selain penting dari sisi kesehatan juga bisa menghemat biaya
operasional rumah.Untuk mengakali masalah ini, Tutut pun menggunakan
atap transparan di atas ruang cuci untuk memasukkan cahaya
sebanyak-banyaknya ke dalam rumah. “Berkat atap transparan ini rumah
kami tak memerlukan lampu, bahkan sampai sore hari,” ujar Tyas
bersemangat. (lia)
LOKASI: KEDIAMAN KELUARGA SURYA SINAR SAPUTRA MAHA-ARTYASTI, JATIASIH, BEKASI
(sumber: Majalah RUMAH)
0 komentar:
Posting Komentar